Syukur dan Terima kasihku

Bismillahirrohmanirrohim


Wujud sentuhan jari yang lahir dari perasaan dan pikiran serta keinginan ini kupersembahkan sebagai bagian rasa syukurku pada pemberi nikmat tiada terbatas yang tak dapat ku mengingkarinya, beserta beliau-beliau yang tak dapat kulupakan, yang telah banyak berjasa secara jasmani maupun rohani. Tak lain beliau adalah Ibu Bapak tercinta, Kakak adikku tersayang, saudara dan semua anggota keluarga serta orang-orang tercinta lainnya terutama Liazzami Al Hayatulillah yang tak sempat ku bercengkrama dan kupersembahkan juga sebagai rasa aku menyayanginya yang mungkin semua ini tak berarti, namun inilah kemampuan terbesarku untuknya, yang tak dapat ku hadirkan gunung emas karena wujudku serpihan debu. Tak lupa juga kepada beliau yang paling kuhormati dan kusegani guru-guruku tercinta semoga semua ilmu yang kau berikan dapat kugunakan dengan baik.Amin.

Sungguh tiada yang dapat ku banggakan kecuali bila beliau-beliau mengingatku terutama untuk Penciptaku ; jadikan makhlukmu ini tetap dijalan-Mu, yang kuat menjalankan perintah-Mu, sabar menjauhi larangan-Mu, menerima semua pemberian-Mu dan semoga ampunan-Mu masih untukku. Amin.


Minggu, 01 Juni 2008

" Bunda "

yang kutahu hanya tak boleh ku menentangnya
dia yang paling aku sayangi
dia yang sangat menyangiku
karenanya pula aku bersamamu
dan untuknya pula aku meninggalkanmu

ku ingin dia bahagia dengan menjadikan aku apapun
dan setiap langkahku adalah untuknya
aku akan bangkit dari kehancuranku deminya
akan ku susun lagi cita-cita untuknya
setinggi dia menginginkanku bahagia

semoga aku selalu mengingat azzamku untuknya
semoga Tuhanku memberiku kesempatan untuknya
karena dia adalah ibuku
ibuku yang paling aku sayangi
ya... dialah ibuku tercinta

" Rasa ku "

Kehancuran tak harus lebur
Yang kau lihat utuh ini bukan sebenarnya
Melainkan serpihan yang terbawa angin
Seperti angin yang kau rasakan
Apakah kau anggap mereka itu utuh
Seperti air dihadapkan celah dan lembah
Semuanya pasti terlewati dan terisi

Akupun membiarkan keadaanku berlalu
Karena harapan tetaplah harapan
Dan bukanlah sesuatu yang mesti pasti!
Kuikuti dan kuturuti keadaan
Sekalipun tempat dan rasa
Serasa semakin kecil dan sempit

Kutak paham atas perasaan
yang berubahnya seiring waktu
serupa sama halnya hari
sepertinya berbeda tapi tetap
mengapa begitu saja terjadi